Muktamar NU yang diselenggarakan di Jombang dan juga diikuti oleh seluruh kyai NU mengalami kericuhan saat pelaksanaanya. Kericuhan tidak dapat dibendung ketika salah satu kyai berasal dari NTT di seret keluar oleh satuan keamanan NU dari antrian untuk memasuki Muktamar.
Kisruh muktamar NU kali ini diduga adanya perebutan kekuasaan pimpinannya yang tidak transparan, perang tersebut melalui sistem pemilihan terlebih dulu dan kemudian sistem pemilihan nantinya pada 2019 akan menentukan akan berpihak kemana NU dalam politik praktisnya antara KIH atau KMP.
Para kyai sepuh mengharapkan NU kembali ke khitahnya, seharusnya mereka mencalonkan satu calon independent saat muktamar NU kemarin agar NU tidak berpolitik prakris. Tetapi hal itu terlihat sulit tercapai melihat hampir semua nadhliyin muda berpolitk praktis.
No comments:
Post a Comment