Tuesday, 11 December 2018

Tidak Punya Dana, Surabaya Gagal Bangun Proyek Trem

Rencana pembangun angkutan massal Trem di Surabaya nampaknya gagal terealisasi. Mega Proyek  Transportasi yang menjadi wacana Walikota Surabaya Tri Rismaharini terganjal dana realisasi yang nilainya mencapai 1 Triluin.

Risma mengakui bahwa Surabaya belum mampu memiliki dana untuk realisasi proyek trem itu. Batalnya proyek trem itu dikalrifikasi Risma sendiri kepada media massa bahwa dirinya mengatakan selain tidak memiliki dana, masa jabatannya sebagai walikota surabaya tinggal 2 tahun lagi. Pembangunan kontruksinya saja untuk merealisasikan trem bisa mencapai waktu 2 tahun lebih, sehingga tidak memungkinkan untuk Risma melanjutkan proyek Trem dan mengawasi pembangunan, karena tidak lagi menjabat sebagai Walikota Surabaya.

Sebenarnya pembangunan Trem di Surabaya sudah tidak mendapat persetujuan dari DPRD Kota Surabaya sejak awal wacana itu diterbitkan Risma. Sumber dana APBD kota Surabaya dinilai tidak mampu untuk pembangunan proyek transportasi massal itu. Selain itu DPRD menilai bahwa masih banyak proyek pemkot yang mangkrak seperti salah satunya proyek box culvert.

Dulu Surabaya memiliki transportasi massal itu. Surabaya memiliki Trem pertama kali pada tahun 1886 yang dioperasikan oleh perusahaan OJS ( oast javanische stoomtram matschapiij). Trem ini berangkat dari stasiun trem Wonokromo melewati jalan-jalan yang sekarang bernama Jalan Diponegoro – Jalan Arjuno – Pasar Turi – Kebun Rojo – Cantikan – Ampel – Benteng dan berakhir di Pangkalan AL Ujung. Sedangkan jalur ke selatan mengarah ke Gunungsari hingga Karangpilang dan berakhir di Tarik, Mojokerto

Sebenarnya trem tidak relevan lagi diterapkan sebagai transportasi massal di Kota Surabaya. Pertimbangan dari trem yang memakan badan jalan sehingga membuat jalan lebih sempit ditambah jalanan di Kota Surabaya yang tidak begitu luas. Volume kendaraan yang begitu banyak, beresiko juga terjadinya laka lantas antara Trem dengan pengendara pengguna jalan. Proyek yang relevan saat ini adalah kereta cepat bawah tanah, yang sekarang sudah mulai dibangun di Jakarta. Kerata bawah tanah lebih menghemat ruang sehingga tidak memakan badan jalan dan juga akan mengurangi laka dengan kendaraan lain.








No comments:

Post a Comment