Gerakan Sosial Politik
Gerakan
sosial politik adalah gerakan yang dilakukan oleh kolektif atau berbagai orang yang
memiliki kesamaan tujuan atau kesamaan nasib. Tujuan dari gerakan adalah untuk
memperjuangkan nilai-nilai atau untuk menentang kebijakan yang dianggap tidak
sesuai dengan kepentingan individu dan komunitas di dalamnya.
Adanya
suatu konflik adalah sebab timbulnya dari suatu gerakan sosial politik. Dalam kehidupan
bermasyarakat, konflik adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Konflik terjadi
antar kelompok ataupun antar individu yang berbeda pandangan ataupun cara dalam
mencapai tujuan tertentu untuk menciptakan kebaikan bersama.
Lebih
jelasnya seperti yang dijelaskan Prof. Ramlan Surbakti dalam pengertian konflik
dalam ilmu politik. Istilah konflik dalam ilmu politik dikaitkan dengan suatu
tindakan kekerasan, kerusuhan, kudeta, terorisme, dan revolusi. Konflik mengandung
pengertian “benturan”, seperti perbedaan pendapat,persaingan,dan pertentangan
antara individu dan individu, kelompok dan kelompok,individu dan kelompok,dan
antara individu dan kelompok dengan pemerintah. (Surbakti Ramlan, 2007:149).
Gerakan
sosial politik ada dua tipe yaitu, tipe gerakan lama dan tipe gerakan baru. Gerakan
sosial lama dan gerakan sosial baru memiliki perbedaan pandangan. Perbedaan itu
salah satunya adalah terletak dari struktur organisasi yang terdapat dalam tipe
gerakan lama dan tipe gerakan baru.
Tipe gerakan lama atau biasa disebut dengan
old sosial movement adalah suatu organisasi yang memimiliki struktur
keorganisasian yang jelas. Struktur organisasi memiliki hubungan yang saling
berkaitan dari tingkat pusat sampai tingat bawah. Salah satu contoh adalah
oraganisasi mahasiswa seperti HMI, GMNI,PMII yang memiliki struktur organisasi
dari pusat sampai bawah yang saling berkaitan.
Kemudian
tipe gerakan baru atau new sosial movement adalah organisasi yang tidak
memiliki struktur organisasi yang jelas. Tidak memiliki hubungan yang
terkordinasi seperti old sosial movement yang memiliki struktur organisasi yang
jelas. Contohnya adalah seperti kaum gay dan lesbian. mereka mengiginkan
pengakuan dari pemerintah agar pemerintah bisa melegalkan hubungan gay atau
lesbi dalam pernikahan yang di catat oleh negara. Dan juga seperti yang terjadi
baru-baru ini adalah gerakan Save Risma, yang bertujuan untuk menyelamatkan dan
memberi motivasi walikota untuk tetap menjadi walikota surabaya. Perasaan iba terhadap
kasus Tri rismaharini yang melandasi munculnya gerakan sosial baru yaitu yang
bernama Save Risma. Setelah keinginan mereka terpenuhi dengan seiringnya batalnya
Risma mundur dari Walikota Surabaya, begitupula berpengaruh dangan hilangnya
Gerakan Save Risma tersebut.
Dijelaskan
juga oleh Prof. Miriam Budiarjo tentang Gerakan sosial baru atau new sosial
movement dalam prespektif yang berbeda. Dasar kelompok ini adalah “protes”,
mereka sangat kritis terhadap cara-cara berpolitik dari para politisi dan
penjabat, dan merasa “terasingkan” (alienasi) dari masyarakat. Mereka mengiginkan
desentralisasi dari kekuasaan negara, desentralisasi pemerintah, partisipasi
dalam peningkatan swadaya masyarakat, terutama masyarakat lokal. (Budiarjo
Miriam, 2010:384)
Salah
satu contoh gerakan sosial yang akan saya jelaskan lebih detail adalah, contoh kasus gerakan sosial petani kalibakar. Saya
mengambil sumber refrensi dari buku berjudul Formasi dan Struktur Gerakan
Sosial Petani.
Gerakan
petani kalibakar adalah gerakan sosial yang terlahir di Kota Malang yang
bertujuan untuk memebebaskan tanah leluhur mereka yang diambil oleh
pemerintahan kolonial belanda yang dijadikan HGU(hak guna usaha) perkebunan
belanda. Para petani menuntut progam
land reform atas tanah bekas HGU Belanda. Usaha yang dilakukan gerakan petani
tersebut adalah dengan cara penjarahan areal hutan yang dilakukan oleh petani
desa Simojayan dan kemudian di ikuti oleh seluru desa aksi penjarahan itu. Penjarahan
itu dilakukan pada tahun 1996-1997, ketika itu indonesia masih ada dibawah pemerintahan Orde baru yang
sedang menghadapi krisis
multidimensional baik ekonomi, sosial dan politik (Wahyudi,2005:2). Tetapi usaha
yang dilakukan oleh petani yang terdiri dari enam desa yaitu Simojayan,
Tlogosari, Tirtoyudo, Kepatihan, Baturetno, dan Bumi rejo itu sampai sekarang belum
berhasil tuntas. karena petani belum bisa
mendapatkan sertifikat hak milik walaupun para petani bisa menduduki tanah
perkebunan. Sedangkan secara hukum formal, HGU PTPN XII Kalibakar itu baru akan
berakhir pada 2013.
Sesuai
dengan tulisan diatas yaitu Gerakan sosial politik adalah gerakan yang
dilakukan oleh kolektif atau berbagai orang yang memiliki kesamaan tujuan atau
kesamaan nasib. Tujuan dari gerakan adalah untuk memperjuangkan niali-nilai
atau untuk menentang kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan
individu dan komunitas di dalamnya.
Maka
dari itu Contoh kasus petani kalibakar tersebut adalah bukti dari suatu gerakan
sosial. karena terjadinya suatu perjuangan dan pertentang atas dasar konflik
yang terjadi yaitu tanah leluhur mereka diambil oleh belanda dijadikan
perkebunan sehingga menimbulkan cita-cita bersama diantara petani untuk merebut
kembali tanah leluhur mereka. Kemudian terciptalah suatu gerakan sosial para
petani untuk suatu tujuan yakni merebut tanah lelulur dari tangan HGU PTPN XXI
dengan berbagai usaha.
Refrensi
buku :
1. Prof. Budiarjo,Miriam. 2010.
Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Surbakti,Ramlan. 2007. Memahami Ilmu
Politik. Jakarta: PT Grasindo
3. Wahyudi. 2005. Formasi dan struktur
Gerakan Sosial Petani. Malang : Universitas Muahammadiyah Malang
No comments:
Post a Comment