Saturday, 22 March 2014

Gerakan Sosial Politik

Gerakan Sosial Politik
Gerakan sosial politik adalah gerakan yang dilakukan oleh kolektif atau berbagai orang yang memiliki kesamaan tujuan atau kesamaan nasib. Tujuan dari gerakan adalah untuk memperjuangkan nilai-nilai atau untuk menentang kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan individu dan komunitas di dalamnya.
Adanya suatu konflik adalah sebab timbulnya dari suatu gerakan sosial politik. Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Konflik terjadi antar kelompok ataupun antar individu yang berbeda pandangan ataupun cara dalam mencapai tujuan tertentu untuk menciptakan kebaikan bersama.
Lebih jelasnya seperti yang dijelaskan Prof. Ramlan Surbakti dalam pengertian konflik dalam ilmu politik. Istilah konflik dalam ilmu politik dikaitkan dengan suatu tindakan kekerasan, kerusuhan, kudeta, terorisme, dan revolusi. Konflik mengandung pengertian “benturan”, seperti perbedaan pendapat,persaingan,dan pertentangan antara individu dan individu, kelompok dan kelompok,individu dan kelompok,dan antara individu dan kelompok dengan pemerintah. (Surbakti Ramlan, 2007:149).
Gerakan sosial politik ada dua tipe yaitu, tipe gerakan lama dan tipe gerakan baru. Gerakan sosial lama dan gerakan sosial baru memiliki perbedaan pandangan. Perbedaan itu salah satunya adalah terletak dari struktur organisasi yang terdapat dalam tipe gerakan lama dan tipe gerakan baru.
 Tipe gerakan lama atau biasa disebut dengan old sosial movement adalah suatu organisasi yang memimiliki struktur keorganisasian yang jelas. Struktur organisasi memiliki hubungan yang saling berkaitan dari tingkat pusat sampai tingat bawah. Salah satu contoh adalah oraganisasi mahasiswa seperti HMI, GMNI,PMII yang memiliki struktur organisasi dari pusat sampai bawah yang saling berkaitan.
Kemudian tipe gerakan baru atau new sosial movement adalah organisasi yang tidak memiliki struktur organisasi yang jelas. Tidak memiliki hubungan yang terkordinasi seperti old sosial movement yang memiliki struktur organisasi yang jelas. Contohnya adalah seperti kaum gay dan lesbian. mereka mengiginkan pengakuan dari pemerintah agar pemerintah bisa melegalkan hubungan gay atau lesbi dalam pernikahan yang di catat oleh negara. Dan juga seperti yang terjadi baru-baru ini adalah gerakan Save Risma, yang bertujuan untuk menyelamatkan dan memberi motivasi walikota untuk tetap menjadi walikota surabaya. Perasaan iba terhadap kasus Tri rismaharini yang melandasi munculnya gerakan sosial baru yaitu yang bernama Save Risma. Setelah keinginan mereka terpenuhi dengan seiringnya batalnya Risma mundur dari Walikota Surabaya, begitupula berpengaruh dangan hilangnya Gerakan Save Risma tersebut.
Dijelaskan juga oleh Prof. Miriam Budiarjo tentang Gerakan sosial baru atau new sosial movement dalam prespektif yang berbeda. Dasar kelompok ini adalah “protes”, mereka sangat kritis terhadap cara-cara berpolitik dari para politisi dan penjabat, dan merasa “terasingkan” (alienasi) dari masyarakat. Mereka mengiginkan desentralisasi dari kekuasaan negara, desentralisasi pemerintah, partisipasi dalam peningkatan swadaya masyarakat, terutama masyarakat lokal. (Budiarjo Miriam, 2010:384)
Salah satu contoh gerakan sosial yang akan saya jelaskan lebih detail adalah,  contoh kasus gerakan sosial petani kalibakar. Saya mengambil sumber refrensi dari buku berjudul Formasi dan Struktur Gerakan Sosial Petani.
Gerakan petani kalibakar adalah gerakan sosial yang terlahir di Kota Malang yang bertujuan untuk memebebaskan tanah leluhur mereka yang diambil oleh pemerintahan kolonial belanda yang dijadikan HGU(hak guna usaha) perkebunan belanda.  Para petani menuntut progam land reform atas tanah bekas HGU Belanda. Usaha yang dilakukan gerakan petani tersebut adalah dengan cara penjarahan areal hutan yang dilakukan oleh petani desa Simojayan dan kemudian di ikuti oleh seluru desa aksi penjarahan itu. Penjarahan itu dilakukan pada tahun 1996-1997, ketika itu indonesia  masih ada dibawah pemerintahan Orde baru yang sedang menghadapi  krisis multidimensional baik ekonomi, sosial dan politik (Wahyudi,2005:2). Tetapi usaha yang dilakukan oleh petani yang terdiri dari enam desa yaitu Simojayan, Tlogosari, Tirtoyudo, Kepatihan, Baturetno, dan Bumi rejo itu sampai sekarang belum berhasil tuntas.  karena petani belum bisa mendapatkan sertifikat hak milik walaupun para petani bisa menduduki tanah perkebunan. Sedangkan secara hukum formal, HGU PTPN XII Kalibakar itu baru akan berakhir pada 2013.
Sesuai dengan tulisan diatas yaitu Gerakan sosial politik adalah gerakan yang dilakukan oleh kolektif atau berbagai orang yang memiliki kesamaan tujuan atau kesamaan nasib. Tujuan dari gerakan adalah untuk memperjuangkan niali-nilai atau untuk menentang kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan individu dan komunitas di dalamnya.
Maka dari itu Contoh kasus petani kalibakar tersebut adalah bukti dari suatu gerakan sosial. karena terjadinya suatu perjuangan dan pertentang atas dasar konflik yang terjadi yaitu tanah leluhur mereka diambil oleh belanda dijadikan perkebunan sehingga menimbulkan cita-cita bersama diantara petani untuk merebut kembali tanah leluhur mereka. Kemudian terciptalah suatu gerakan sosial para petani untuk suatu tujuan yakni merebut tanah lelulur dari tangan HGU PTPN XXI dengan berbagai usaha.


Refrensi buku :
1.      Prof. Budiarjo,Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

2.      Surbakti,Ramlan. 2007. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grasindo

3.      Wahyudi. 2005. Formasi dan struktur Gerakan Sosial Petani. Malang : Universitas Muahammadiyah Malang









No comments:

Post a Comment