Profil Negara
Nama Asli
: Reino de Espana
Motto :
Plus Ultra (lagi ke hadapan)
Lagu
kebangsaan : Marcha Real
Ibu Kota
: Madrid
Bahasa Resmi
:
Spanyol
Bentuk
Negara : Monarki Parlementer
Kepala
Negara
: Raja
Luas Negara : 505,992 km²
Mata Uang
: Euro
Agama :
Katolik 67%, Kristen 0,1%, Islam 1,2%, tanpa agama 30%.
Sejarah
Politik Negara Spanyol
Spanyol memiliki
sejarah politik yang panjang . Sebelum Islam datang sekitar abad ke-5, Spanyol
memliki struktur masyarakat yang komplek dengan stratifikasi yang bervariasi.
Pertama adalah, para cedekia. Jumlah mereka tidak terlalu banyak akan tetapi
mereka aristokrat yang berkuasa. Kedua, para agamawan yang berasal dari agama
Nasrani. Mereka menguasai tanah, istana dan hidupnya yang mewah karena berada
diruang lingkup raja. Pada waktu itu Spanyol penduduknya memiliki aliran Monoisit dan panganut agama Yahudi, lalu dipaksa oleh kaum Gotik yang telah mengalahkan grombolan germanik untuk dibaptis menurut agama Kristen aria. Jika mereka
tidak bersedia dibaptis, kaum Gotik yang
pada waktu itu sebagai paguasa absolute tidak segan-segan untuk membunuh secara
brutal. Kemudian yang ketiga adalah, kelas menengah yaitu masyarakat yang
jumlahnya tidak terlalu banyak kemudian mereka dibelenggu oleh pajak negara
yang tinggi. Dan yang terakhir adalah dari kaum proletar atau budak yang sering
diekploitasi.
Setelah itu dibawah pimpinan Tahrif Ibn Malik, Tharik Ibn
Ziyad dan Musa Ibn Nushair Islam dapat berkembang di Spanyol. Semua itu
dikarenakan pasukan islam yang kuat karena memiliki kekompakan, persatuan,
memiliki rasa percaya diri dan juga para pasukan islam yang memiliki sifat toleansi
menyebabkan kaum pribumi menyambut kehadiran islam di Spanyol. Ditambah dengan
sikap penguasa Gotik yang tidak
toleran terhadap aliran agama pada saat itu. Mereka memaksakan kehendak
penduduk Spanyol yang mayoritas Yahudi dibabptis menurut agama Kristen.
Penduduk Spanyol merasa tertekan dan terindas. Mereka mengharapkan datangnya
juru pembebas, juru pembebas itu adalah para pasukan Islam, dan penduduk
bersekutu dengan tentara Islam untuk melawwan peguasa Gotik.
Pada waktu itu Islam memegang penuh kekuasaan pemerintah
di Spanyol. Islam membawa kemajuan yang pesat di Spanyol. Kemudian sekitar abad
ke 14 kerajaan islam dikalahkan oleh kerajaan Catile dan aragon yag dipimpin
oleh Ratu Isabella dan Raja Ferdinand II. Kemudian kembali terulang seperti
yang dilakukan oleh kaum Gotik yaitu pemaksaan agama. Ratu Isabella dan Raja
Ferdinand memberi pilihan terhadap penduduk Spanyol bahwa selain agama Katholik
memilih keluar dari Spanyol atau pindah agama ke Katholik yang pada saat itu
mayoritas penduduk agamanya Yahudi dan Islam. Pada abad ke 18, Napoleon
Bonaparte sempat menguasai Spanyol sampai beberapa keturunanya memerintah
Spanyol. Sampailah pada abad ini Spanyol merubah bentuk n egaranya dari monarki absolut
menjadi ke Republik. Sehingga pada saat itu, Raja Amadeo harus turun dari
jabatannya dikarenakan Demokrasi yang telah masuk kedalam Spanyol.
Konstitusi Negara Spanyol
Spanyol dulu adalan sebagai negara Katholik karena terdapat perjanjian atau
kesepakatan antara negara Spanyol dengan Gereja katolik pada saat itu. Banyak
terjadi fusi antara kekuasaan politik dan agama di negara Spanyol. Tetapi
kerajaan Spanyol tidak megklaim kekuasaan keagamaan untuk dirinya sendiri,
karena kekuasaan itu terletak pada otoritas Paus. Kemudian setelah
dikeluarkannya undang-undang dasar republik
kedua tahun 1931 menepis bahwa spanyol adalah negara Katholik.
Undang-undang itu menyatakan bahwa Spanyol tidak memiliki agama resmi. Akan
tetapi pada setelah perang sipil terjadi pada tahun 1936-1939, fusi gereja dan
negara ini dipulihkan kembali oleh Franco yang disepakati pada tahun 1953.
Gereja
Katholik mendapat fasilitas hukum dan keuangan yang luar biasa dari negara.
Gereja mendaptakan perlakuan istimewa dari negara dalam pendanaan. Dana yang
didapatkan dari negara diperuntukan menggaji para pastor, dan memberikan
pengajaran di sekolah-sekolah negeri. Selain itu, perundang-undangan yang
berkaitan dengan moralitas publik juga mereflesikan pengaruh gereja. Sehingga
semua peraturan atau kebijakan yang meyangkut moral diambil berdasarkan
peraturan agama Katholik. Akan tetapi dukungan terhadap gereja semakin menurun
pada tahun 60an yang lebih mendukung sekulerisme. Masyarakat menuntuk perubahan
politik di Spanyol, yang mulanya gereja Katholik berperan penting dalam
kebijakan negara harus dihilangkan peran Geraja Katholik dalam negara.
Pada akhirnya tahun 1975 para petinggi gereja Katholik
menyadarinya akan tuntutan perubaha politik ini. Kemudian negara Spanyol
menjadi negara sekuler pada tahun 1978 dan melakukan pembuatan undang-undang
dasar oleh konsensus partai politik pada saat itu. Perubahan yang terjadi,
yaitu pemberhentiaan fasilitas-fasilitas yang dinikmati oleh gereja. Gereja
juga mengakui bahwa warga negara Spanyol kebebasan hak menganut agama apapun
tanpa ada intervensi gereja. Geraja hanya menuntut bahwa gereja hanya ingin
memperthankan hakya untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan.
Partai Politik di Negara Spanyol
Partai yang berkembang di Spanyol setelah perubahan politik yang
menghasilkan pengaruh gereja akan kebijakan negara hilang adalah partai sosialis.
Partai sosialis itu adalah PSOE yang menghasilkan pemerintahan mayoritas dan
perdana mentri yang sosialis. PSOE yang dianggap anti agama ini, akan tetapi
tetap melindungi hak-hak gereja untuk memberikan rasa aman terhadap gereja.
Pemerintah pada saat itu juga mensepakati perjanjian yang dibuat dengan vatikan
bahwa negara tetap membiayi sekolah-sekolah gereja.
Namun,
permasalahan antara pemerintah sosialis dengan Gereja tetap terjadi. Contohnya
adalah permasalah moralitas publik. pihak gereja menuntut dalam konstitusi
tetap memasukan nilai-nilai agama katholik seperti pernikahan,pendidikan dan
penghormatan kepada sesama manusia. Yang terutama adalah perdebatnya akan
masalah pendidikan. Pemerintah mengusulkan rencana reformasi organisasi
pendidikan dan keuangannya. Kemudian kontroversi yang muncul adalah ketakutan
gereja akan seberapa banyak kontrol pemerintah akan sekolah-sekolah gereja. Dan
juga sekolah dituntut untuk mengakui kebebasan akademik,guru,staf dan siswa
untuk mengikuti keyakinan yang dipercayainya dan tidak mengharuskan orang untuk
menghadiri pelayanan-pelayan keagamaan. Ketegangan yang lain adalah pemerintah
membuat rancangan undang-undang mengenai
kurikulum yang menggang pelajaran agama kurang penting dan tidak menentukan
seseorang dalam masuk universitas. Hal itu yang selalu membuat ketegangan
antara pemerintah dan pihak gereja.
Meski
telah terjadi ketegangan antara negara dan gereja mengenai masalah pendidikan
dan moral, akan tetapi ide hubungan antara keduanya masih bisa dibilang sebagai
ide yang melindungi kebebasan beragama di Spanyol. Ditambah dengan negara yang
masih memberikan fasilitas ke gereja berupa dana untuk pembangunan dan
penggajian pastor. Katholiklah satu-satunya agama yang mendapatkan dana dari
pemerintah.
REFERENSI :
Supriyadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung :
Pustaka Setia, 2008
Diary Sang Penulis.2014.Mengenal Sejarah Spanyol(online).
Dalam
http://diarysangpenulis.wordpress.com/2014/04/08/mengenal-sejarah-spanyol/
(diakses pada 20 Juni 2014 pukul 23:01)
Knowledge of Education Center.2012. Sejarah Peradaban Islam
di Spanyol(online). Dalam http://fitriano.blogspot.com/p/sejarah-peradaban-islam-di-spanyol_16.html?m=0(diakses
pada 20 Juni 2014 pukul 22:50)
No comments:
Post a Comment