Kondisi
politik dewasa saat ini banyak mengalami kemerosotan dalam melahirkan
teori-teori politik dan filsafat politik yang baru. Para ilmuwan politik
kontemporer lebih sibuk menganalisa pemikiran-pemikiran politik masa lalu
ketimbang menganalisa keadaan lingkungan hidup yang melingkupi pemikir
tersebut. Menurut Easton, pada ilmuwan politik lebih memusatkan perhatiannya
terhadap hubungan nilai dan lingkungan ketimbang pada upaya untuk mencoba
menciptakan konsep nilai yang baru yang dapat membantu kebutuhan mereka. Sehingga banyak ilmuwan politik yang lupa
dalam merumuskan pokok-nilai di setiap masa karena terlalu sibuk dengan fakta-fakta
historis saja.
Kritikan
Easton juga mencakup pada Dunning, Sabine, McIllwain, dan Lindsay sebagai
penulis politik kontemporer. Waktu mereka hanya dihabiskan untuk menelaah
gagasan-gagasan politik masa lalu. Para penulis kurang tertarik untuk
menghubungkan informasi tentang arti, konsistensi dan perkembangan kesejarahan
nilai-nilai politik baik kontemporer ataupun lampau.
Para
penulis politik kontemporer hanya sebagai historicits
yang maksudnya adalah mereka hanya menuliskan sejarah pemikiran masa lalu saja
tetapi tidak menggunakan pemikiran-pemikiran politik masa lalu sebagai
rangsangan untuk menciptakan kembali dari tujuan-tujuan politik. Perlu digarisbawahi
bahwa ilmuwan politik bukanlah seorang sejarwan, ilmuwan politik memiliki peran
dalam menciptakan nilai-nilai baru yang dapat memecahkan masalah-masalah sosial
dan berusaha memecahkan masalahnya. Hal ini sangat disayangkan bahwa pemikir
politik kontemporer telah mengambil alih
peranan sejarawan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete