Saturday, 7 February 2015

Mana Janjimu Dulu Wahai Presiden yang Terhormat : Para Koruptor Tertawa Melihat KPK Kalah

Pelemahan terhadap para pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menetapkan status tersangka kepada semua Pemimpin KPK, membuat para koruptor harus menyiapkan pesta besar atas kemenangannya, karena telah berhasil membasmi "hantu" yang selalu membuat cemas mereka.

Setelah penetapan status tersangka yang di jatuhkan kepada wakil ketua KPK Bambang Widjojanto dan kemudian disusul oleh ketua KPK abraham samad yang  juga mendapatkan status tersangka, tentunya hal ini membuat publik tersontak dan resah melihat kejadian ini. Publik menilai seharusnya presiden bisa mencegah dan menengahi dengan kewenangan yang dimiliki oleh Presiden.

Namun, nampaknya Presiden yang rendah hati dan terkenal dengan trade marknya "blusukan" ini telah melawat ke luar negeri. Presiden yang cukup pandai berbahasa inggris ini, ketika negara ditengah konflik yang sedang membutuhkan perhatian  lebih dan ketegasan dari pemimpin negara, justru pergi ke luar negeri melakukan lawatan, mungkin untuk berbincang-bincang dengan pemimpin negara-negara kapitalis untuk bersedia berinvestasi di Indonesia. Ya karena alam di Indonesia sungguh kaya, dan sayang jika tidak di ekplorasi secara besar-besaran. Kami memiliki gunung emas di papua dan memiliki perizinan yang sangat mudah, lihatlah freeport sukses berinvestasi di Indonesia tanpa harus membangun smelter di tempat daerah pertambangannya.

Kemakmuran yang di dambakan oleh rakyat indonesia telah tertera di dalam Undang-undang dasar 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum nampaknya akan terancam. Pasalnya, kekayaan negara yang seharusnya didistribusikan secara merata kepada seluruh rakyat indonesia untuk kesejahteraan umum akan mengalami kendala besar ketika lembaga pemberantas korupsiselama ini telah memberantas para koruptor yang melakukan tindakan merugikan rakyat indonesia telah di bumi hanguskan.

Satu persatu, tanpa ragu semua pemimpin KPK dijerat oleh status tersangka. Bukan kali ini saja pimpinan KPK yang diserang dengan status tersangka, dulu Ketua KPK Antasari Ashar juga dijerat kasus hukum atas sangkaan melakukan kasus pembunuhan. Ya, kasus pembunuhan karena hanya sebuah alasan seorang wanita dengan resiko yang terlalu besar memang menjadi janggal ketika melihat seorang Antasari Ashar orang yang mengerti hukum, tentunya akan mempertimbangkan sebab akibat dari hal yang akan diperbuatnya.

Lalu, bagaimana nasib petani, nelayan, dan rakyat Indonesia yang sampai saat ini masih banyak jauh dari kemakmuran dan kesejahteraan. Bagaimana nasib mereka, bila para kelompok koruptor semakin berjaya. Koruptor  dengan wajah kepalsuan dan kelicikan memainkan framing dan propaganda kepada rakyat. Para Koruptor yang terus bersorak demi rakyat dan untuk rakyat tetapi percayalah mereka hanya berpura-pura saja dan tak lebih hanya untuk keuntungannya pribadi. (arif)










1 comment:

  1. janji sekedar janji kampanye bos, setelah terpilih ya sama aja

    ReplyDelete