Pelemahan terhadap para
pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menetapkan status tersangka
kepada semua Pemimpin KPK, membuat para koruptor harus menyiapkan pesta besar
atas kemenangannya, karena telah berhasil membasmi "hantu" yang
selalu membuat cemas mereka.
Setelah penetapan
status tersangka yang di jatuhkan kepada wakil ketua KPK Bambang Widjojanto dan
kemudian disusul oleh ketua KPK abraham samad yang juga mendapatkan status tersangka, tentunya
hal ini membuat publik tersontak dan resah melihat kejadian ini. Publik menilai
seharusnya presiden bisa mencegah dan menengahi dengan kewenangan yang dimiliki
oleh Presiden.
Namun, nampaknya
Presiden yang rendah hati dan terkenal dengan trade marknya
"blusukan" ini telah melawat ke luar negeri. Presiden yang cukup
pandai berbahasa inggris ini, ketika negara ditengah konflik yang sedang
membutuhkan perhatian lebih dan
ketegasan dari pemimpin negara, justru pergi ke luar negeri melakukan lawatan,
mungkin untuk berbincang-bincang dengan pemimpin negara-negara kapitalis untuk
bersedia berinvestasi di Indonesia. Ya karena alam di Indonesia sungguh kaya,
dan sayang jika tidak di ekplorasi secara besar-besaran. Kami memiliki gunung
emas di papua dan memiliki perizinan yang sangat mudah, lihatlah freeport
sukses berinvestasi di Indonesia tanpa harus membangun smelter di tempat daerah
pertambangannya.
Kemakmuran yang di
dambakan oleh rakyat indonesia telah tertera di dalam Undang-undang dasar 1945 yaitu memajukan kesejahteraan
umum nampaknya akan terancam. Pasalnya, kekayaan negara yang seharusnya
didistribusikan secara merata kepada seluruh rakyat indonesia untuk
kesejahteraan umum akan mengalami kendala besar ketika lembaga pemberantas
korupsiselama ini telah memberantas para koruptor yang melakukan tindakan merugikan rakyat indonesia
telah di bumi hanguskan.
Satu persatu, tanpa
ragu semua pemimpin KPK dijerat oleh status tersangka. Bukan kali ini saja
pimpinan KPK yang diserang dengan status tersangka, dulu Ketua KPK Antasari
Ashar juga dijerat kasus hukum atas sangkaan melakukan kasus pembunuhan. Ya,
kasus pembunuhan karena hanya sebuah alasan seorang wanita dengan resiko yang
terlalu besar memang menjadi janggal ketika melihat seorang Antasari Ashar
orang yang mengerti hukum, tentunya akan mempertimbangkan sebab akibat dari hal
yang akan diperbuatnya.
Lalu, bagaimana nasib
petani, nelayan, dan rakyat Indonesia yang sampai saat ini masih banyak jauh
dari kemakmuran dan kesejahteraan. Bagaimana nasib mereka, bila para kelompok
koruptor semakin berjaya. Koruptor
dengan wajah kepalsuan dan kelicikan memainkan framing dan propaganda
kepada rakyat. Para Koruptor yang terus bersorak demi rakyat dan untuk rakyat
tetapi percayalah mereka hanya berpura-pura saja dan tak lebih hanya untuk
keuntungannya pribadi. (arif)
janji sekedar janji kampanye bos, setelah terpilih ya sama aja
ReplyDelete