Setelah menikah aku putuskan untuk membeli rumah di daerah pinggiran kota. Aku tinggal berdua bersama istri di rumah yang baru kubeli itu. Perumahan yang masih baru dan masih sepi dengan lingkungan yang sangat hening. Ya, Hening karena sekeliling masih banyak pohon bambu dan sawah, ditambah dengan lampu penerangan jalan yang masih sedikit jadi kalau malam masih sangat gelap. Bila hujan turun malam hari, suasana akan semakin hening, hanya suara jangkrik yang terdengar, sesekali suara kodok mengimbangi.
Suatu malam, Diana istriku ketakutan sambil menelpon ku "papa cepet pulang, ada apa emang ma? , jawabku. Cepet pulang pokoknya, suara istriku terdengar ketakutan". Pada saat itu memang aku ijin beli rokok dan mampir sebentar untuk ngopi. Bergegaslah aku pulang kerumah tidak butuh waktu lama karena memang toko rokoknya tidak jauh dari rumah.
"Ada apa ma sih ma?" Teriakku dari halaman rumah. Kututup pintu dan bergegas menemui istriku. Sambil ketakutan istriku bercerita " Pa tadi mama kan didapur, mama mau minum,nah tiba-tiba seperti ada yang ngomong suaranya tepat ditelingaku, dia bilang "hei" Jelas banget, Suaranya laki-laki besar banget". Istriku mengira itu suaraku, tapi setelah dilihat tidak ada siapa-siapa. Ah sudahlah ga ada apa-apa mungkin kamu ngantuk, jawabku menenangkan.
Setelah kutemani istriku sampai tertidur, aku keluar di halaman rumah sambil merokok. Kupikir itu hanya halusinasinya saja, tidak ada seperti itu. Pukul menunjukan 23.30, mata mulai mengantuk kubuang putung rokok itu dan berbalik arah akan membuka pintu, Tiba-tiba apa yang diceritakan istriku benar terjadi. Aku mendengar tepat ditelingaku, dekat sekali. "hee, haha!!" Suara laki-laki tua memanggil dan seperti mentertawaiku. Sontak aku menoleh kebelakang, kanan, kiri tidak ada siapapun.
Ku kunci pintu, kututup semua gorden jendela ku dan kunyalakan semua lampu dirumah, mencoba untuk tenang aku masuk ke kamar. Pikirku suara siapa ya tadi, ah sudahlah. Kumatikan lampu kamar dan mencoba untuk tidur.
Tak lama setelah terpejam mata ini, aku dan Diana terbangun. Kita satu sama lain saling menatap. "Kamu dengar kan pa" Tanya istriku. Kali ini suara itu tepat di jendela depan kamarku " Bukaen pintune (buka pintunya) ".
Bersambung....
(Arif Bagus Permadi)
No comments:
Post a Comment